Monday, November 03, 2008

Balada Seorang Perantau

Desir angin berpuput lesu
daun nyiur melambai pilu
seorang anak memakai sepatu
sambil sang ibu memandang sayu

Kokokan ayam talu-bertalu
langit mulai cerah membiru
seorang anak berlidah kelu
sang ibu pula diam membisu

Hati si anak berat sekali
meninggalkan si ibu tinggal sendiri
namun si anak mesti pergi
mencari rezeki membela famili

Sambil termangu, matanya berkaca
hati di dalam teramat hiba
tiada kata termampu bicara
si ibu berlinang airmata

Tangan dihulur sepuluh jemari
disambut sang ibu pilu sekali
"Selamat hari raya Aidil Fitri"
"Mohon ampun segala kesalahan selama ini"

"Pergilah anak, janganlah bimbang"
"Ibu boleh hidup seorang"
"Hati-hati di tempat orang"
"Kita bertemu lagi jika umur panjang"

No comments: